SPES NON CONFUNDIT. “Pengharapan tidak mengecewakan” (Rm 5:5). Ini kalimat pertama dalam bulla (dokumen dengan segel otensitas) yang dikeluarkan Paus Fransiskus pada 9 Mei 2024 tentang Tahun 2025 sebagai Tahun Yubileum. Harapan Paus yang wafat pada 21 April 2025 itu bahwa terjadi peziarahan menikmati Kota Suci Vatikan. Menarik bagi saya pertimbangan lanjutannya : “..meskipun tidak dapat mengunjungi Kota Rasul Petrus dan Paulus, akan merayakannya di Gereja lokal mereka. Bagi semua orang, semoga Yubileum ini menjadi momen perjumpaan pribadi yang sejati dengan Tuhan Yesus, “pintu” (Yoh 10:7.9)”.
Semangat itulah yang menginspirasi komunitas pewartaan Kabar-Baik menggelar “Ziarah Yubileum Lintas Suku & Komunitas Nusantara”, selama bulan Mei hingga Oktober, setiap Minggu malam jam 19.00 – 20.30 WIB. “Kecenderungan umat adalah mengunjungi porta sancta di banyak Paroki. Kami melakukan ziarah yang berbeda, yaitu secara online melalui zoom & youtube mengunjungi, berjumpa, berdoa bersama, berbagi cerita tentang perjuangan iman, pelayanan pastoral dan berwisata rohani di suku-suku Nusantara.”
Ziarah bermakna perjalanan batin untuk berjumpa dengan Tuhan dalam doa bersama (biasanya) Bunda Maria serta teman-teman peziarah lainnya. Demikian dalam konteks ziarah yubileum Kabar-Baik. Doa-doa bersama sebagai peziarah untuk indulgensi dan kesatuan NKRI dengan juga menggunakan doa-doa dasar katolik yang istimewanya berbahasa suku setempat. Perjumpaan dalam iman menjadi semangat untuk membuka wawasan dalam dialog tentang kekatolikan lokal, saling memahami dalam tuturan kisah, dan mendoakan demi keteguhan dalam pewartaan.
Bagian Pertama Usai
Tim Kabar-Baik membagi ziarah 6 bulan ini dalam 3 bagian. Bagian pertama (Mei-Juni) sudah tuntas. Bagian kedua (Juli – Agustus) dan bagian tiga (September-Oktober).
Minggu 4 Mei FX Didu Fernandez, bersama komunitas doa Gua Maria Fatima di desa Lokea, Larantuka menjadi pioneer membuka rangkaian ziarah ini. Lebih dari 60 orang berkumpul di dinginnya malam kota Reinha Rosari untuk berdoa Rosario a la Porto (berbahasa Portugis). Wisata rohani yang mendukung peziarahan Semana Santa menambah wawasan tentang khasnya kekatolikan Larantuka.

Yohanes Munaji memimpin komunitas Adoremus di paroki Kutabumi, Propinsi Banten yang mendapat giliran pada 11 Mei dalam doa khusus berbingkai completorium. Selain mendoakan Paus Fransiskus yang meninggal, mereka juga berdoa bagi Kardinal Robert Predvorst yang baru terpilih pada 8 Mei sebagai Paus Leo XIV. Pada kesempatan ini mereka dikunjungi RD Yustinus Sulistiadi, pendiri Adoremus & Kabar-Baik yang ikut dalam dialog tentang karya pelayanan komunitas ini.
Tanggal 18 Mei, Baraya Sunda Katolik bekerja sama dengan KomSos Keuskupan Bandung membuat ibadat lengkap berbahasa Sunda dengan iringan karawitan dan juru kawih (kelompok penyanyi) dari paroki Cimahi. Dialog dalam format podcast menampilkan nara sumber Pastor Alexander Didi Tarmedi, OSC yang Sunda asli dari Cigugur dan Kornelius Rukmana, Koordinator Baraya Sunda Katolik. Sesi 25 Mei, ziarah yubileum mengunjungi suku Toraja yang dipandu Louis Paerong tentang perjuangan iman diantara komunitas agama lain dan ketatnya adat setempat.

Ziarah ke suku Jawa mendatangi paroki Medari, Sleman, Yogyakarta yang diterima pastor paroki Romo Ari Purnomo dan komunitas kor Paroki yang dikoordinir Sri Suwanti & Yulianti Monteiro pada 1 Juni. Romo Y Sulistiadi yang juga hadir dalam zoom sharing tentang nilai rasa doa-doa dasar katolik dalam bahasa Jawa.
Selanjutnya pada 8 Juni, ziarah berlanjut ke suku Sikka, Flores dikoordinir Ivanna Gaharpung & Arnold Nurak dari PusPas Keuskupan Maumere. Gregorius Tamela memimpin ibadat dalam bahasa Sikka, dilanjutkan Romo Wilfrid Valiance menjelaskan wisata rohani di kabupaten Sikka. Menarik juga dalam sesi ini diundang Pater Bernard Boli Ujan SVD, pakar liturgi KWI yang mengisahkan perbedaan budaya kekatolikan di pulau Flores bagian timur dan bagian barat.

Mentawai, gugusan pulau di pantai propinsi Sumatera Barat ternyata kaya wisata alam. Pater Agustinus Agus Suwondo, SS.CC, Vicaris Episcopalis (vikep) Mentawai Keuskuspan Padang memimpin ibadat dalam bahasa lokal. Dalam dialog Pastor Wondo mengisahkan pelayanan pastoralnya didampingi Agus Sapumaijat dan Maley dari pengurus Kabitat tentang wisata rohani, pada 15 Juni.

Menutup bagian pertama pada 22 Juni, Komunitas Tunggal Hati Seminari & Tunggal Hati Maria (THS-THM) tampil khas dengan peragaan doa Bapa Kami, Salam Maria dan Kemuliaan dalam gerakan pencak silat oleh pendekar George. Frans Krisdaryadi (dewan pendiri) dan Egi Kau Suni (kornas 2018-2023) menjadi narasumber tentang pencak silat pendidikan berbasis spiritualitas katolik yang didirikan RD Martinus Hadiwijoyo (alm) ini. Fortiter in re, suaviter in modo, teguh dalam prinsip, tegas dalam bertindak menjadi motto komunitas pembentuk sikap iman, moral dan fisik orang muda katolik yang militan dalam perutusan ke masyarakat dan pelayanan dalam Gereja.

Penulis: Louis Djangun