Artikel

Mengenal Simbol Paus Fransiskus

Paus Fransiskus memilik simbol kepausannya yang memiliki makna nilai pelayanannya.

Oleh: Louis Djangun

Kardinal Jorge Maria Bergoglio, Uskup Agung Buenos Aires, Argentina terpilih dalam konklaf pada 13 Maret 2013 menggantikan Paus Benedictus XVI yang mengundurkan diri. Saat jumpa pers tiga hari kemudian, Bergoglio mengumumkan “Fransiskus’ sebagai nama gelar kepausannya. Uniknya, selain nama ini pertama kali digunakan dalam tradisi kepausan, juga bahwa ia seorang yang ditahbiskan dalam Serikat Jesus memilih nama santo dari Ordo Fransiskan. “Fransiskus membawa ke dalam gagasan tentang kemiskinan melawan kemewahan dan kesombongan yang mengubah wajah dan sejarah relasi kemanusiaan, jelasnya.

Dua hari kemudian, tepatnya 18 Maret 2013 Paus Fransiskus mengumumkan simbol kepausannya yang senyatanya dalam beberapa format dan materinya serta motto-nya melanjutkan nilai-nilai pelayanannya sebagai Uskup di Buenos Aires tahun 1991 : “Miserando Atque Eligendo”.

Bentuk Mitra

Sesuai hukum Canon dalam Gereja Katolik, hanya Paus, Uskup dan beberapa pimpinan biara yang mengenakan Mitra atau mitre (Yn) yaitu topi tinggi sebagai lambang keagungan yang mulai dikenakan Paus dan para Uskup di Eropa sejak bula Paus Leo IX (1049). Selain dalam Gereja Katolik, para pemimpin Gereja Ortodoks TimurGereja Ortodoks OrientalGereja-Gereja Katolik TimurGereja Anglikan serta Gereja Kristen Suriah juga mengenakan mitra. Bentuknya ada yang bulat dengan ornamen berbeda.

Paus Fransiskus mengenakan mitra berwarna silver, bukan emas seperti pendahulunya. “Tiga garis berwarna emas” bisa dimaknai dalam beberapa pengertian tradisi kepemimpinan dalam Gereja Katolik :

  • Symbol 3 jenjang Tahbisan : Imamat, Episkopat (Uskup), Paus.
    • Symbol 3 fungsi kekuasaan dalam Hirarki : Kepemimpinan (Bapa Suci), Yuridikasi (hierarchia yurisdictionis) dalam kolegialitas Paus dan para Uskup, dan Magisterium (kuasa mengajar Gereja);
    • Kharisma Yesus Kristus : Imam (= Pemimpin ibadat, menguduskan), Nabi (= Guru, mewartakan), Raja (= Gembala, memimpin);

Ketiga garis menyatu di tengah sebagai simbol bahwa 3 hal yang dimaknai di atas ada dalam pribadi dan jabatan Paus sebagai Pemimpin spiritual, Pemimpin Gereja Katolik dan Gembala Utama Umat Katolik se-dunia.

“Stola” (Vestimentum) yang menandai penerimaan kuasa tahbisan dalam sakramen imamat; Stola sering dimaknai semacam ‘kain lap’ yang digunakan Yesus saat mencuci kaki para Rasul dan bermakna kuasa kepemimpinan yang melayani dengan rendah hati; Warna dasar merah menyimbolkan martyria, pengorbanan Kristus;

“Singel” (Singulum) adalah simbol keterikatan dalam pelayan bagi komunitas sesuai pesan Yesus tentang panggilan untuk pelayanan dalam Yoh 21:18 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau, dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki”. Maka, pelayanan orang tertahbis dan pembenuman / penempatannya di manapun bukan kehendak dirinya sendiri, tetapi Kehendak Allah yang telah memanggil dan memilihnya, yang direpresentasikan dalam ketaatan kepada Kristus dan Gereja.

Kunci Emas dan Perak

“Kunci” memiliki makna biblis dan teologis yang dalam sebagai ‘fatwa’ Yesus kepada Hirarki melalui Petrus yang dipilihNya sebagai pemimpin 12 Rasul dan ‘batu karang’ tempat GerejaNya didirikan: “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga” (Matius 16:19). Karenya, kunci dimaknai sebagai kuasa mengampuni atau tidak dalam hal keselamatan jiwa-jiwa. Warna emas dan perak pada kedua kunci melambangkan bahwa kuasa pengampunan memiliki nilai keagungan dan kemenangan serta fungsi kemewahan yang dimiliki Paus dan hirarki dalam Gereja Katolik.

Perisai dan Ornamen

Bentuk “perisai” (blazon) dimaknai sebagai perlindungan terhadap kuasa jahat dan juga penjaga iman & moral. Hanya Paus yang memiliki infalibilitas, yaitu dalam kuasa yuridiksi dan dalam tahta kepausannya tidak dapat keliru dalam hal ajaran Iman dan Moral.

Mengapa perisai berwarna biru ? Hal ini tidak terlalu persis uraiannya. Pasti juga bukan warna biru pada bendera Argentina. Tetapi, beberapa pendapat mengaitkannya dengan devosi Bergoglio kepada Bunda Maria ‘bintang laut’.

Monogram berbentuk sinar matahari dengan huruf HIS, jelas Paus Fransiskus menyatakan dirinya sebagai anggota Serikat Jesus (SJ), dan yang pertama terpilih sebagai Paus.  Huruf “IHS” – singkatan dari nama Yesus dlam bahasa Yunani ‘IHSOUS’ (nama Yesus yg suci), atau juga Iesus Hominem Salvator (Yesus Penyelamat Dunia); Tambahan tiga bentuk paku di bawah tulisan ini = IHSV (In Hoc Signo Vinces) bermakna ‘di dalam tanda ini engkau akan menaklukan’ (dalam nama Yesus akan bisa menaklukan kejahatan dan dosa) sebagaimana diajarkan dalam Latihan Rohani St Ignatius, pendiri Serikat Jesus. “Salib dan tiga paku hitam” menyimbolkan kesatuan dalam puncak karya keselamatan Yesus Kristus yang disalibkan dengan cara dipaku pada kedua tangan dan satu di bagian kakiNya.

“Bintang” (=Bintang laut) melambangkan Bunda Maria sebagai pelindung dan penunjuk arah seperti tradisi dalam perang salib di masa lalu. Sedangkan “Bunga Spikenard”, seperti buah anggur atau sulur bunga yg dipegang St Joseph dlm ikonografi Hispanik. Bunga ini digunakan sebagai wewangian. Dengan kedua ornamen itu, Paus Fransiskus menampakkan devosinya kepada Bunda Maria dan Santo Joseph, sebagai pelindung dan mengharumkan Gereja universal melalui doa-doa Keluarga Kudus Nazareth.

Bahan: disarikan dari berbagai sumber

You may also like...

This error message is only visible to WordPress admins

Error: No feed found.

Please go to the Instagram Feed settings page to create a feed.