Lisa A. Riyanto berkesempatan berhadapan muka dan bicara dengan Paus Fransiskus dalam Misa Akbar di Gelora Bung Karno.
Oleh Donna W
Lisa A. Riyanto, penyanyi dan aktivis Gereja, amat bersyukur bisa berperan serta dalam Misa Akbar Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelanggang Olahraga Bung Karno, 5 September 2024. Awalnya, Lisa diminta ikut serta sebagai bagian dari koor, dari unsur LP3KN (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional), tapi kemudian diminta menjadi salah satu penampil, sekaligus pembawa persembahan.
“Kayak mimpi ya, nggak percaya saya bisa berhadapan dengan Paus,” kata Lisa. Sehari setelah Misa Akbar tersebut, Lisa berulang tahun. “Memang hadiah terbesar dalam sejarah hidup saya,” ujarnya.
Saat membawa persembahan, Lisa memegang botol anggur, jadi tidak bisa menyalami Paus. Namun, Lisa sempat menyatakan, “Papa, we are so blessed to have you here.” Dan Paus Fransiskus yang kemudian memegang tangan Lisa yang membawa botol, dan memberkatinya, “God bless you. God bless you,” kata Paus.
Bagi Lisa, Paus hadir tidak hanya untuk umat Katolik. Paus memberi teladan pentingnya persaudaraan dalam keberagaman. Pesan-pesan Paus seperti jangan pernah lelah berbuat baik dan mewartakan kasih Tuhan dalam hidup kita, kesederhanaan dan persaudaraan untuk perdamaian, amat penting untuk kita praktikkan sehari-hari.
“Buat saya pribadi, berkat dari Bapa Paus menguatkan saya sebagai istri, ibu, anak, saudara, bagian dari Gereja, dan masyarakat Indonesia,” tegas Lisa.
Selain membawa persembahan, Lisa juga menyanyi sebelum Misa Akbar dimulai. Dia membawakan dua lagu, yaitu “Maria Bunda Penolong Abadi” dan “Salam Maria”.
Penampil lain yang menghibur umat sebelum dan sesudah Misa Akbar adalah Lyodra, Jamaica Café, dan band Samadi. Semua tampil mulus dan bisa membangkitkan semangat umat yang hadir.
Memori Misa Akbar dengan Yohanes Paulus II
Pada tahun 1989, Misa Akbar dengan Paus Yohanes Paulus II juga dibuka dengan hiburan bagi umat yang hadir di Stadion Utama Gelanggang Olahraga Bung Karno. Saat itu, hiburan drumband dipersembahkan oleh Korps Putri Tarakanita dan Putri Santa Ursula Marching Band. Lagu-lagu menggelegar dan gagah dibawakan oleh drumband dua sekolah putri papan atas Indonesia ini.
Wita Krisanti, anggota Korps Putri Tarakanita Angkatan 27 saat itu memegang alat tuba. Dia menuturkan, latihan dilakukan oleh masing-masing drumband dari dua sekolah homogen putri Katolik ini, baru kemudian berlatih bersama seminggu sekali, dan melakukan gladiresik. Latihan drumband dilakukan dengan disiplin lebih, bukan sekadar disiplin sekolah Katolik, tapi mendekati disiplin militer. Anggota drumband diwajibkan berdiri tegak sempurna dengan membawa alat mereka masing-masing. “Teman saya yang main bass drum berkata punggungnya sampai sakit karena berdiri membawa alat cukup lama,” cerita Wita.
Namun, ada rasa bangga dan haru bisa meramaikan misa Paus. “Biarlah yang tahun 2024 ini saya tidak ikut ke GBK, tapi saya punya memori sudah pernah meramaikan misa Paus Yohanes Paulus II, tahun 1989,” pungkas Wita.
Kredit foto: Suasana menjelang Misa Akbar Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/RADITYA HELABUMI 05-09-2024