Sebutkan satu nama orang yang kelahirannya diramalkan sebelumnya? Sokrates, filsuf pertama Yunani? Saya tidak menemukan nubuat tentang tokoh-tokoh semacam Abraham, Musa, Sidharta Gautama, Khong Hu Tju, Lao Tze atau siapapun yang dihormati sebagai pembawa keyakinan tertentu.
Oleh: Louis Djangun
Desember umat Katolik memasuki masa pertama dalam kalendarium liturgi yang disebut Adventus. Maknanya: menanti kedatangan. Menanti apa atau siapa? Pastinya, kelahiran Yesus. Siapa Dia? Di mana diramalkan?
Pertama patut disebut kitab-kitab dalam Perjanjian Lama. Walau, dengan catatan bahwa (1) pada awalnya, buku-buku PL adalah kitab-kitab lepasan, karya sejarah (iman) dan sastra bangsa Yahudi, termasuk Pentateukh Musa dan Zabur Daud tentang relasi mereka dengan Yahwe. (2) Tidak mungkin menuliskan semua bukti di sini. Contoh saja Nabi Yesaya yang menyebut asal, cara lahir, bahkan nama serta peran tokoh yang dinubuatkan : “seorang perempuan muda mengandung dan melahirkan seorang bayi laki-laki yang dinamakan Imanuel” (7:14). Yesaya bahkan bertutur hingga cara mati Hamba Yahwe itu yang menderita dalam Yes 52:12-53:13. Nubuat Yesaya mulai ditulis sekitar tahun 740 SM dalam pemerintahan raja Ahas. Nabi kecil Mikha yang berasal dari Moresyet Hebron hidup dalam masa yang sama dengan Yesaya, jelas-jelas meramalkan tempat lahir tokoh terhebat ini: “hai Bethlehem Efrata, engkau bukan yang terkecil diantara suku-suku Yehuda, sebab dari padamu akan bangkit bagiKu seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala..” (5:2). Ratusan ramalan dalam PL baru mendapatkan pencerahannya dan pemenuhannya dalam keniscayaan pribadi Yesus.
Kisah dari Negeri yang Jauh
Kisah Orang-orang Majus dari Timur atau kerap disebut tiga raja, orang bijak, sarjana dari Timur (Mat 2:1-12) adalah bukti pengetahuan akan munculnya tokoh besar yang sudah viral di belahan dunia timur yang kala itu peradabannya lebih maju. Plato dan Socrates berpikir tentang ‘Logos’ dan bakal lahirnya tokoh arif-bijaksana yang mengetahui segala sesuatu. Khong Hu Tju berbicara tentang ‘orang suci’. Para ahli nujum Romawi kuno tentang ‘seorang raja dunia’. Penulis lakon Yunani tentang seorang juruselamat dan penebus yang akan membebaskan manusia dari ‘kutukan asali’. Abad 6 sebelum Masehi, Aeschylus di Yunani dalam karya populernya Prometheus menulis: “… janganlah mengharap berakhirnya kutukan sampai Yang Kuasa sendiri muncul untuk ganti menanggung segala dosa dan penderitaan”.
Virgilius yang hidup sekitar tahun 70 SM dalam bait 4 lirik puisinya menulis ulang hadis tua “seorang wanita suci-murni yang tersenyum mesra memandang puteranya yang masih bayi, yang kedatangannya berarti berakhirnya zaman perbudakan dan kelaliman”. Di Tiongkok ada harapan yang sama akan Orang Budiman yang lahir di bumi belahan barat. Dalam tahun ke-24 pemerintahan dinasti Tchao-Wang pada hari ke-8 bulan ke-4 (tahun 1029 SM) berpancar sinar di belahan langit barat-daya hingga tampak di istana kaisar. Kaisar yang kaget dan kagum menanyai kaum bijaksana. Mereka memperlihatkan buku-buku tua yang memuat ramalan tentang gejala angkasa nan ajaib sebagai pertanda akan lahirnya ‘orang suci nan agung’ yang agamanya bakal menyebar ke negeri mereka.
Nguing-nguing ala Yohanes
Yohanes Pembaptis menyebut dirinya “suara yang berseru-seru di padang gurun” (Yoh 1:23a). Dialah voorijder, sirene nubuat terakhir dalam masa adventus. Petunjuk Yohanes mengarah kepada Orang Besar yang “membuka tali kasutNya pun, aku tidak layak” (ay 27) hingga jarinya menunjuk “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (ay 29). Yohanes melakukan babat alas, melempang-lapangkan jalan tol bagi karya agung Tuhan (ay 23b).
Besyukurlah telah dipanggilNya untuk mengada dalam kebenaran iman akan Pribadi sedemikian itu.