Gelora Bung Karno memiliki akses transportasi publik yang mudah dari seluruh penjuru Jakarta, baik dengan TransJakarta, MRT, maupun Commuter Line.
Oleh: Wimbo Satwiko
Panitia Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia telah menyebarkan sekitar 86 ribu undangan ke berbagai paroki di seluruh Indonesia untuk kegiatan Misa Kudus yang akan berlangsung di Stadiun Utama dan Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 5 September 2024. Untuk mencegah kemacetan yang lebih parah, panitia mengimbau umat yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya untuk menggunakan transportasi publik.
Ketua Panitia Pelaksana Ignasius Jonan mengatakan Gelora Bung Karno dapat diakses dengan mudah dengan transportasi publik, seperti TransJakarta, MRT, dan KRL, dari berbagai penjuru Jakarta.
“Khusus untuk Misa Kudus, karena yang diundang jumlahnya lebih dari 80 ribu, kami sangat berharap terutama kepada para undangan yang berdomisili di Jabodetabek agar dapat menggunakan transportasi publik karena jika menggunakan kendaraan pribadi nanti akan sangat padat. Akses ke GBK sangat gampang. TransJakarta memiliki konektivitas ke GBK hampir dari seluruh Jakarta dan bisa turun persis di depan GBK. Begitu juga jika naik MRT, baik dari Lebak Bulus ataupun dari Utara,” ujar Jonan saat konferensi pers di Gedung Konferensi Waligereja Indonesia pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Panitia telah menyediakan kantung-kantung parkir untuk kendaraan komunal yang digunakan umat dari keuskupan di luar Jakarta. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di sekitar Gelora Bung Karno yang dapat mengganggu aktivitas anggota masyarakat.
Apresiasi Kepada Pemerintah
Untuk menghindari kepadatan di sekitar Gelora Bung Karno, Jonan juga menghimbau agar umat katolik yang tidak memiliki undangan untuk mengikuti misa daring dari tempat masing-masing.
“Yang tidak memiliki undangan tidak bisa masuk. Saran saya pribadi, lebih baik umat yang tidak memiliki undangan mengikuti misa di rumah atau di paroki masing-masing melalui live streaming. Saya juga menganjurkan umat yang memiliki penyakit akut atau secara fisik tidak memungkinkan untuk mengikuti misa secara live streaming dari rumah atau gereja,” katanya.
Sebagai antisipasi, panitia akan menyiagakan 250 tenaga kesehatan yang didukung ambulans di sekitar Stadion Utama dan Stadion Madya untuk kegiatan misa kudus. Sementara itu, kesehatan Paus dan rombongan resmi Vatikan akan ditangani oleh tim dokter kepresidenan dari RSPAD Gatot Soebroto.
Berbagai persiapan lain juga telah dilakukan panitia dengan berkoordinasi dengan pemerintah Republik Indonesia dan lembaga terkait, termasuk persiapan pengamanan oleh Polri, TNI, Paspampres, dan intelijen untuk seluruh rangkaian acara kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia. Karena itu, Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin menyatakan rasa terima kasihnya kepada pemerintah atas dukungan yang telah diberikan.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah menunjukkan kesungguhan hati dalam menyambut kedatangan Paus Fransiskus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik juga pempimpin negara Vatikan. Kami mendapat dukungan yang luar biasa. Bahkan menjelang misa, Pemerintah Provinsi Jakarta juga sudah mengumumkan imbauan untuk bekerja dari rumah pada tanggal 5 September. Semoga bisa memperlancar kegiatan ini,” ujar Mgr. Anton.