Artikel

Sukacita dalam Alkitab

Sejak ditahbiskan menjadi Paus pada tahun 2013, Paus Fransiskus selalu mendorong umat Katolik untuk menjadi lebih akrab dengan Kitab Suci. Ia percaya, umat yang membaca kitab suci akan memperoleh sukacita dalam hidupnya.

Oleh Donna W

Tak kenal maka tak sayang. Peribahasa itu amat sering didengar orang Indonesia, dan terasa amat benar. Demikian pula dalam hal mendalami Kitab Suci. Kisah-kisah dalam Kitab Suci membuat kita makin mengenal Allah Bapa, dan Putra-Nya Yesus Kristus, dan dari sana dapat membuat kita makin menyayangi Tuhan.

Alkitab Membawa Kabar Baik

Bagi Paus Fransiskus, Kabar Baik dalam Alkitab memberikan sukacita yang amat besar. Tidak heran bila salah satu ayat yang paling dia sukai juga menceritakan tentang sukacita. Lukas 24:41 menyatakan, “Sementara mereka masih belum percaya karena sukacita dan masih heran, Yesus bertanya kepada mereka, ‘Apakah kalian mempunyai sesuatu untuk dimakan di sini?’”

Ayat tersebut merupakan bagian dari kisah Yesus menampakkan diri pada dua orang murid dalam perjalanan ke Emaus. Yesus yang telah mati disalibkan dan bangkit, belum menampakkan diri pada banyak orang, dan kedua murid yang pergi ke Emaus pun berangkat dalam suasana berdukacita dan ketakutan karena kubur Tuhan yang kosong. Namun, kehadiran Yesus di tengah mereka membawa sukacita yang demikian besar.

Dikutip dari aleteia.org, Paus Fransiskus membahas ayat ini dalam kotbahnya pada misa 16 April 2020, setelah Paskah, dalam masa pandemi COVID-19. “Ayat ini memberi hiburan bagi saya, oleh karena itu menjadi salah satu ayat favorit saya,” kata Paus. “Para murid ini mengalami sukacita yang begitu besar. Mereka begitu bersukacita sehingga terheran-heran. ‘Ini (kehadiran Yesus) tidak mungkin terjadi. Tidak mungkin ada sukacita sebesar ini. Mereka dibanjiri sukacita, bahkan dilumpuhkan oleh sukacita.”

Sri Paus juga menunjukkan kisah sukacita lain dalam Alkitab, seperti Rasul Paulus yang mengharapkan sukacita bagi jemaat di Roma, “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.” (Roma 15:13) Ungkapan sukacita ini muncul berkali-kali dalam Alkitab dan menjadi sumber kekuatan bagi orang Kristiani.

“Kekuatan yang kita miliki agar bisa berubah, bisa menginjil, bisa maju sebagai saksi kehidupan adalah sukacita Tuhan, yang merupakan buah dari Roh Kudus,” ungkap Paus.

Akrab dengan Alkitab

Untuk mendekatkan umat Katolik dengan Alkitab, Paus Fransiskus menyarankan beberapa hal, seperti dikutip dalam www.godwhospeaks.uk, antara lain:

  • Selalu membawa Alkitab kecil ke mana pun kita pergi dan meluangkan beberapa menit untuk membaca Sabda Tuhan.
  • Memiliki Alkitab keluarga, untuk dibaca bersama-sama; suami dan istri, orang tua dan anak-anak. Sebaiknya keluarga membaca Alkitab bersama, terutama pada hari Minggu.
  • Mempraktikkan Sabda Tuhan. Alkitab bukan sekadar kumpulan tulisan indah, tapi merupakan Sabda Kehidupan yang harus dipraktikkan. “Pastikan agar Alkitab tidak tersimpan di perpustakaan, tapi agar Sabda-Nya bisa berada di jalan-jalan di dunia dan berada di tempat orang-orang tinggal.”
  • Mengambil inspirasi dari Alkitab karena Sabda adalah sumber bagi intensi-intensi baik dan mendukung perilaku baik. Sabda memberi kekuatan, ketenangan, dan kedamaian, bahkan saat kita menghadapi tantangan. Pada hari-hari yang membingungkan, Sabda memberi kepercayaan diri dan cinta yang melindungi kita dari serangan si jahat.
  • Mempraktikkan cinta kasih dan pengampunan. Alkitab merupakan kisah agung tentang cinta kasih dan pengampunan Tuhan pada seluruh dunia. Mulai dari kisah penciptaan, hingga penebusan oleh Yesus Kristus, Alkitab mencatat bagaimana Tuhan adalah kasih dan maharahim.

“Alkitab adalah vaksin terbaik untuk melawan sikap tertutup dan cinta diri. Alkitab adalah Sabda Tuhan, dan membawa kita menjauh dari sikap ingin jadi pusat perhatian, mencegah kita dari rasa puas diri dan ingin menang sendiri. Alkitab terus memanggil kita untuk keluar dari diri kita,” Paus mengingatkan.

Lebih lanjut, Paus Fransiskus menyampaikan, “Kita adalah ‘tabernakel’ tempat Sabda Tuhan harus disambut dan dijaga, sehingga Sabda itu bisa tersebar di dunia. Inilah sebabnya kita harus mendekati Alkitab tanpa keinginan pribadi, tanpa mengeksploitasinya. Umat tidak mendekati Alkitab untuk mendukung pandangan filosofis dan moralnya sendiri, tapi karena ingin bisa bertemu dengan Tuhan Allah.”

You may also like...

This error message is only visible to WordPress admins

Error: No feed found.

Please go to the Instagram Feed settings page to create a feed.