Artikel

Santo Yusuf Pekerja dan Devosi Paus Fransiskus

Tanggal 1 Mei dikenal sebagai Hari Buruh. Namun, di balik itu Gereja Katolik memberikan dasar peringatan itu. Guna menghadapi pengaruh komunisme yang kian mendunia, pada tahun 1955, Paus Pius XII (1876-1958) mengganti Pesta Perlindungan Santo Yusuf dengan pesta baru: Santo Yusuf Pekerja pada 1 Mei dalam kalender liturgi. Tanggal ini dijadikan libur tradisional para buruh untuk lebih memberikan pemahaman akan spiritualitas kerja.

Nama Yusuf (Yosef) hanya muncul dalam diam pada awal Injil Matius dan Lukas, dan tanpa sebuah katapun terkutip dari mulutnya. Ia tidak gegabah ketika tahu Maria (tunangannya) hamil (Mat 1:19), tetap “mengambil Maria sebagai istrinya”, tetap menjaga keperawanan Maria “sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia, Yesus (ay 24-25). Melalui mimpinya ia bangun membawa lari bayi Yesus dan Maria dari amukan Herodes, melarikannya ke Mesir, dan kelak sesuai perintah Tuhan ‘dari Mesir Kupanggil AnakKu’.

Yusuf dalam bahasa Ibrani berarti Yahwe akan melengkapi. Pribadinya yang pendiam, dilengkapi Allah dengan sikap tulus hati, bapak dan suami siaga, tukang kayu yang tekun.

Sejarah Devosi kepada Santo Yusuf

Gereja Ortodoks Koptik di Alexandria, Mesir, sudah menghormati Yusuf Pekerja Tukang Kayu sejak abad IV dan dirayakan dalam kalender liturgi mereka setiap 20 Juli. Gereja Roma Katolik baru pada abad IX memasukkan Yusuf sebagai saksi iman dengan gelar Nutritor Domini (Pengasuh Tuhan). Menurut Paus Benedictus XIV (1675-1758), para biarawan Karmelit yang sudah ada sejak abad XII membawa devosi itu dari Gereja Timur ke dalam Gereja Barat.

Adalah Jean Charlier de Gerson (1363-1429), Rektor Universitas Paris, prihatin akan kehidupan para bapak keluarga yang susah payah menghidupi ekonomi keluarga mereka. “..diperlukan seorang perantara dari surga untuk agar Allah menyembuhkan keadaan. Dan perantara itu adalah Santo Yusuf”. Gerson mengusulkan idenya dalam Konsili Ekumenis di Jerman (1414-1418).

Paus Sixtus IV (1471-1484) yang pertama menetapkan pesta Santo Yusuf pada 19 Maret dalam kalender liturgi. Bersamaan itu devosi Santo Yusuf juga tumbuh. Di lingkungan biara tercatat para Karmelit dan Fransiskan. Para biarawan Karmelit memiliki kalimat penyelamat bila mereka dalam kendala : “Ite ad Joseph”, pergilah kepada Yusuf, sebagaimana kutipan dalam Kej 41:55. St Fransiskus de Sales OFM mengajarkan tentang keutamaan St Yusuf antara lain kemurnian, kerendahan hati, gigih bertindak. Ia bahkan berani meyakini bahwa selain Maria Bunda Yesus, Yusuf, bapak angkatNya pun dinaikkan ke Surga. Teresa dari Avila (1515-1582) menulis dalam buku hariannya : “Santo Yusuf adalah penolong dalam segala keperluan”.

Devosi Paus Fransiskus:“Dia benar-benar santo yang istimewa, dan menolong juga bahkan sedang tidur!”

Paus Fransiskus yang baru saja meninggal dunia pada 21 April 2025 menemukan panggilan menjadi imam saat berusia 17 tahun dalam gereja San Jose, Argentina, usai pengakuan dosa. Kerahiman Allah yang dinikmatinya di gereja San Jose itu kemudian amat mewarnai spiritualitas dan pelayanan pastoralnya sebagai imam, uskup dan kemudian Paus (2013-2025). Tanggal 19 Maret dipilihnya khusus sebagai hari inaugurasinya sebagai Paus.

Di Casa Santa Martha dalam kamar tempat tinggalnya di Vatikan, ada patung Yusuf Tidur, yang sudah dimilikinya sejak menjabat sebagai Provinsial Serikat Yesus di Argentina (1973-1979). Berkelakar kepada para asistennya di Casa St Martha ia mengatakan sambil menunjuk patung St Yusuf, “… kepada tukang kayu ini kita harus sabar, tapi hasilnya sangat bagus.” Rendah hati, tekun, tak perlu banyak kata, tidak menonjolkan diri adalah keutamaan, dan itu mendasari kualitas yang kita hasilkan. Itulah mengapa meski Santo Yosef “tidur”, Paus Fransiskus tetap memintanya turut bekerja.

Saat kunjungannya ke Filipina (2015), secara eksplisit Paus Fransisksus memaknainya seperti ini : “Ketika saya punya masalah, saya menuliskannya dalam secarik kertas dan meletakkannya di bawah patung St Yusuf tidur, agar ia dapat mengimpikannya. Bersamanya saya berdoa untuk masalah-masalah ini. Dia benar-benar santo yang istimewa, dan menolong juga bahkan sedang tidur!”

(Louis Djangun, disarikan dari Devosi Santo Yusuf, H. Witdarmono)

You may also like...

This error message is only visible to WordPress admins

Error: No feed found.

Please go to the Instagram Feed settings page to create a feed.