Paduan suara beranggotakan lebih dari 600 penggiat musik liturgi siap melayani Misa Akbar Paus Fransiskus.
Oleh Donna W
Pada hari Minggu, 1 September 2024 lalu, paduan suara gabungan yang akan mengiringi Misa Akbar Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno, 5 September 2024 berkumpul dan berlatih bersama di kompleks sekolah Kanisius Jakarta. Latihan bersama ini adalah latihan pertama, sementara sebelumnya masing-masing unsur paduan suara berlatih sendiri-sendiri.
Paduan Suara Gabungan ini terdiri atas kelompok dari Jakarta, Bogor, Banten, KWI, LP3KN (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional), dan PML (Pusat Musik Liturgi) Yogyakarta. Latihan di Kanisius pada Minggu, 1 September 2024 dapat dihadiri oleh semua kelompok, kecuali PML Yogyakarta yang belum tiba di Jakarta.
Latihan dengan komunitas masing-masing, dengan mengikuti kisi-kisi cara menyanyikan lagu telah dilakukan sejak beberapa bulan sebelumnya. Latihan gladiresik sekaligus blocking akan dilakukan di Gelora Bung Karno pada tanggal 4 September 2024.
Untuk mengiringi Misa Akbar Paus Fransiskus ini, sengaja dipilih lagu-lagu dan ordinarium yang akrab dengan umat, seperti lagu pembuka Kristus Jaya dan Dengan Gembira; atau lagu-lagu Liturgi Ekaristi; Trimalah Ya Bapa, Kami Unjukkan Kami Sembahkan, dan Di Pulau Samadi. Sementara lagu penutup misa adalah Salve Regina. Dengan pemilihan lagu-lagu yang akrab dengan umat ini, diharapkan seluruh peserta misa, yang diperkirakan mencapai 86.000 orang dapat ikut bernyanyi bersama.
“Menurut saya, semua pilihan dan pengaturan menunjukkan kesederhanaan sebagaimana diteladankan oleh Bapa Paus Fransiskus sendiri,” kata Kun Herrini, umat Paroki Bekasi, Gereja St. Arnoldus Jannsen, yang tergabung dalam Paduan suara LP3KN. Kelompok LP3KN sendiri terdiri atas 60 orang. Sebelum latihan di Kanius, Paduan suara LP3KN telah tiga kali berlatih dengan pelatih Leonardo, Onggo Lukito, dan Jay Wijayanto.
Pada Hari-H, paduan suara gabungan akan dipimpin oleh Romo Eko Wahyu, OSC, dan diiringi organ oleh Romo Hary Singkoh, MSC.
“Secara pribadi, tentu saya sangat bangga dan bersyukur ketika dihubungi untuk bergabung. Siapa pun pasti ingin (berperan serta dalam Misa Paus). Ini berkah istimewa sekaligus kesempatan untuk belajar dan bernyanyi bersama dengan para penggiat paduan suara gereja, para pencipta lagu-lagu liturgi dari berbagai penjuru Indonesia,” demikian pungkas Kun Herrini.
Foto: capture dari video Kun Herrini.