Di antara para kardinal yang memenuhi syarat untuk menghadiri konklaf – karena berusia di bawah 80 tahun, dan mempunyai hak pilih serta dipilih, terdapat nama yang familier bagi umat Katolik Indonesia: Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, Uskup Agung Jakarta.
Dikutip dari CNN Indonesia, Kardinal Suharyo mengaku tak melakukan persiapan khusus untuk mengikuti konklaf. “Saya sendiri tidak mempunyai persiapan apa-apa. Ikut saja, karena saya sudah sering ikut di dalam sinode para uskup, para kardinal, saya kira kira sudah bisa membayangkan siapa nanti yang akan banyak berbicara,” kata beliau
Meski demikian, kehadiran beliau akan menjadi simbol suara Indonesia dalam proses pemilihan Paus yang sakral ini.
Kardinal Suharyo sendiri dikenal sebagai sosok gembala yang merangkul semua kalangan. Beliau aktif dalam dialog antaragama dan memiliki perhatian besar terhadap isu-isu sosial. Pengalaman dan kebijaksanaannya diharapkan dapat memberikan kontribusi berharga dalam proses pemilihan pemimpin Gereja Katolik sedunia.
Terkait dirinya yang memenuhi syarat untuk dipilih menjadi paus, Kardinal Suharyo mengatakan, “Dipilih menjadi paus itu bukan ambisi. Menjadi paus itu bukan jenjang karier yang semakin naik. Itu persis yang sebaliknya. Kalau orang bercita-cita menjadi paus Itu, maaf ya bodoh. Bahwa dia dipilih, Itu bukan pilihan para kardinal saja.”
Beliau menambahkan, tak menutup kemungkinan paus yang dipilih dalam konklaf tak ada dalam bursa yang sudah beredar di publik.
Penulis: Imelda Suryaningsih, Foto: RL